Minggu, 15 Februari 2015

Lari cross country


Lari Cross Country

Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh dilakukan dalam lintasan stadion jarak 3000m, ke atas, 5000m, 10.000m, sedangkan marathon dan juga cross-country, harus dilakukan diluar stadion kecuali star dan finis, secara fisik dan mental merupakan keharusan bagi pelari jarak jauh. Ayunan lengan dan gerakan kaki dilakukan seringan-ringannya. Makin jauh jarak lari yang ditempuh makin rendah lutut diangkat dan langkah juga makin kecil.

Peraturan lari Lintasan Alam/Cross-Country

Jalur lomba diupayakan:
– Pada jalur di alam terbuka di ladang yang luas, lapangan rumput yang luas dengan sebagian tanah yang baru dibajak hindari banyaknya jalur yang memotong.

– Jalur perlombaan harus diberi rambu-rambu sebagai penunjuk jalur, diupayakan dikiri-kanan jalur dibuatkan pembatas dengan tali atau benda lain.

– Bila merancang jalur hindari rintangan yang membahayakan seperti parit yang dalam, terjal, curam, semak belukar yang tebal.

– Star dan jarak-jarak yang relatif pendek jalur yang menyempit harus dihindari agar tidak terjadi hal-hal yang berbahaya, seperti jembatan titian yang menghambat layu pelari.

– Jalur pelombaan harus diukur dan diumumkan pada semua peserta dan adanya penjelasan tentang kondisi alam sekitar yang dilalui. Jika jalur tersebut lingkaran hendaknya satu putaran tidak kurang dari 2200 meter.

– Jalur lomba dapat diterima dan dipertanggungjawabkan, rute lomba harus dirinci dalam buku acara serta menunjukkan sekretaris, panitia, wasit dan juri pos(juri titik) sepanjang jalur lomba untuk memberikan arah lari bagi peserta.

IAAF menetapkan perlombaan dibagi dalam kelompok umur, untuk kelompok junior putra dan putri harus di bawah 20 tahun, sebagai contoh modifikasi kelompok usia dengan patokan tanggal. Umpamanya perlombaan dilaksanakan pada 31 Desember maka: Kelompok Junior I ……………. di bawah 20 tahun
Kelompok Junior II ………….. 17 – 18 tahun

Kelompok Junior III ………… 15 – 18 tahun

Kelompok Pemula ……………. 13 – 14 tahun

Kelompok Veteran Putra …. Usia 40 tahun

Kelompok Veteran Putri ….. Usia 35 tahun

Jarak perlombaan lari lintas alam yang sesuai dengan IAAF adalah: jarak 12 km peserta putra dewasa jarak 6 km peserta putra dewasa jarak 8 km peserta putra yunior jarak 4 km peserta putra yunior.
Bunyi atau suara pistol sebagai tanda star mulai diberangkatkannya peserta lomba.
Peserta tidak diboleh mendapat bantuan penyegar sepanjang lomba. Pos penyegar serta pos guyur disiapkan di garis star dan finis.
Penilaian dilakukan dengan cara mengambil waktu bagi peserta perorangan, untuk peserta beregu dengan menjumlahkan nilai-nilai masing-masing anggota regu, maka waktu yang terendah itulah tim yang menang.
Jika terdapat nilai yang sama, maka ditentukan oleh pelari terakhir dari regu yang nilainya sama dengan pelari yang lebih awal masuk/ pemenang pertama. Peraturan Lari di Jalan Raya
Jarak yang sudah baku untuk lari di jalan raya putra/ putri: 15 km, 20 km, 21.100 km (setengah jarak marathon) 25 km, 30 km, 42.195 km, estafet jalan raya.
Setiap pelari dalam satu regu / tim jarak dapat diatur dengan; untuk pelari pertama jarak yang ditempuh 5 km,pelari kedua jarak tempuh 10 km, pelari ketiga jarak tempuh 5 km, pelari keempat 10 km, pelari kelima 5 km, pelari keenam jaak tempuh 7,195.
Pengukuran rute agar memakai metode sepeda yang berkaliberasi untuk menghindari jalur yang kependekan pada waktu pengukuran. Maka diperhitungkan di dalam pengukuran sebesar 0, 1% artinya jika pengukur 1 km maka akan dapat diperoleh 1001 meter.
Keamanan peserta lomba terjamin selama pelaksanaan perlombaan berlangsung.
Peserta dalam keadaan sehat dan layak mengikuti perlombaan oleh tim dokter. Pos minum, pos penyegar, pos guyur tersedia di tempat star dan finis dengan jarak interval 3 km, jika lomba lebih dari 10 km pos-pos disediakan setelah 5 km pertama.
Cross-Country (Ing.). Lari halang rintang. Salah satu nomor cabang olahraga atletik, merupakan lari jarak jauh, melalui ladang atau padang rumput dengan rintangan-rintangan alam seperti:
park, pematang, tanah bergunung-gunung, naik turun lembah, pagar hidup atau mati atau rintangan yang sengaja dibuat. Dapat dipertandingkan baik perorangan maupun beregu. Penilaian perorangan berdasarkan kedatangannya. Atlet harus lari melalui jalan yang telah ditentukan. Penilaian regu berdasarkan jumlah nilai terendah (terkecil) dibandingkan dengan regu-regu lainnya yang datang di garis finish. Misalnya regu lIterdin dan 5 orang, datang di finish no.: 1, 3, 7, 10, 15, jumlah 36; Regu V datang di finish no.: 2, 9, 11, 12, 13, jumlah 47; maka Regu II dinyatakan sebagai pemenang.
Persiapan lari jarak jauh
Kesehatan penting bagi siapa pun, tidak terkecuali juga bagi calon jamaah haji yang hendak berangkat ke Tanah Suci Mekkah. Faktor kesehatan penting untuk diketahui karena dalam menunaikan rukun haji, diperlukan kondisi tubuh yang prima.
Meskipun kondisi tubuh sangat dipengaruhi oleh faktor usia, bukan berarti calon jamaah berusia muda kondisi fisiknya lebih baik dibanding yang berusia lanjut.
Ada beberapa hal yang bisa anda persiapkan di tanah air yang diharapkan bisa membantu meningkatkan fitalitas kesehatan anda saat berada di tanah suci. Hal-hal yang disebutkan berikut ini memang terkesan klise saat dibaca, namun dijamin anda akan merasakan manfaatnya.
Pertama, sebelum berangkat ke tanah suci, persiapkan kesehatan anda dengan berolahraga yang cukup. Olahraga yang sangat disarankan untuk dilakukan pada tahap persiapan ini, adalah olahraga lari. Kenapa lari? Karena dengan berlari, kaki anda akan terbiasa dengan tata cara beribadah yang akan dijalani di Tanah Suci yang sebagian besar dilakukan dengan berjalan kaki.
Bagi yang sudah terbiasa dengan berlari, itu tidak akan bermasalah bagi calon jamaah. Tapi bagi yang tidak, sebaiknya dari sekarang anda disarankan untuk membiasakannya. Jika perlu, anda berlatih hingga mencapai jarak yang cukup jauh.
Idealnya, kaki anda harus dibiasakan untuk berlari hingga mencapai jarak minimal 7 km. Jarak tersebut memang cukup jauh. Tapi, dengan berlatih teratur, jarak tersebut akan bisa dilakukan dan bahkan mampu dilampaui.
Tidak perlu setiap hari berlari saat anda menyiapkan kondisi fisik ini, cukup seminggu sekali saja jika memang anda merasa tidak cukup siap untuk melakukannya. Dengan persiapan yang cukup itu, anda tidak perlu khawatir akan kerepotan ketika harus berjalan kaki dengan jarak yang jauh saat melaksanakan ibadah haji.
Perlu diingat, selama masa persiapan itu, anda juga tidak perlu dibebani dengan target harus berlari sejauh mungkin. Cukup semampu yang anda bisa saja.
Selain membiasakan berlari, tips lain (kedua) yang juga harus dilakukan dan dibiasakan adalah mengurangi kegiatan yang tidak penting. Biasanya, kegiatan yang dilakukan, apapun jenisnya, akan menguras energi dan tenaga. Karenanya, disarankan untuk menguranginya sebelum berangkat ke tanah suci.
Tips ketiga yang juga bisa anda lakukan dalam rangka menyiapkan fisik prima di tanah suci, adalah dengan menyeleksi asupan makanan ke tubuh anda. Seperti diketahui, asupan makanan yang disarankan untuk menambah fitalitas tubuh, adalah makanan bergizi. Latihan fisik bisa menjadi percuma jika anda tidak juga menyeleksi makanan yang boleh dan tidak masuk ke tubuh anda. Artinya, antara mengkonsumsi makanan bergizi dan menyeleksi makanan yang tidak layak secara kesehatan, dalam persiapan ini menjadi hal yang bersinergi.
Selama anda membiasakan diri dengan pola makan yang benar dan sehat, anda juga tidak boleh melupakan waktu istirahat yang anda dikelola secara benar. Jangan sampai karena terlalu sibuk berolahraga, menyiapkan makanan yang diinginkan, anda ternyata melupakan waktu istirahat anda. Usahakan untuk tetap menjaga waktu tidur yang cukup. Jika memang anda sudah kecapaian setelah berlari, tidak ada salahnya anda mengistirahatkan badan anda sejenak.
Tips berikutnya adalah dengan menyiapkan obat-obatan pribadi anda yang biasa dikonsumsi. Seringan apapun penyakit yang anda derita, alangkah baiknya jika obatnya sudah dipersiapkan sejak dari sebelum berangkat. Dengan cara seperti itu, anda yang sudah kelelahan saat beribadah, tidak akan kesulitan mencari obat pada saat sangat dibutuhkan.
Meski demikian, walau tips terakhir ini ditujukan bagi calon jamaah yang memiliki riwayat penyakit khusus, calon jamaah lain yang tidak memiliki ciri tersebut tidak ada salahnya menjalankan tips ini. Caranya tentu saja dengan menyiapkan obatan-obatan yang dianggap akan membantu saat sedang dibutuhkan. Contohnya, obat maag, sakit kepala, dan sebagainya.

Lari estafet


Lari sambung atau lari estafet
1. Pengertian Lari Estafet

    Teknik Olah Raga Lari Estafet | Sejarah | Peraturan | Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting. Lari ini dilakukan bersambung dan bergantian membawa tongkat dari garis start sampai ke garis finish. Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari. Pada nomor lari sambung ada kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke pelari berikutnya.
Start yang digunakan dalam lari bersambung adalah untuk pelari pertama menggunakan start jongkok. Sedangkan untuk pelari kedua, ketiga, dan pelari yang keempat menggunakan start melayang. Jarak lari bersambung yang sering diperlombakan dalam atletik baik untuk putra maupun putri adalah 4 x 100 meter atau 4 x 400 meter. Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang diperlukan tetapi pemberian dan penerimaan tongkat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak dan kecepatan dari setiap pelari.

2. Sejarah Lari Estafet

    Lari sambung dimulai dari bangsa Aztek, Inka, dan Maya bertujuan untuk meneruskan berita yang telah diketahui sejak lama. Di Yunani, estafet obor diselenggarakan dalam hubungannya dengan pemujaan leluhur dan untuk meneruskan api keramat ke jajahan-jajahan baru. Tradisi api olimpiade berasal dari tradisi Yunani tersebut.
Lari estafet 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter bagi pria dalam bentuk sekarang ini, pertama-tama diselenggarakan pada olimpiade tahun 1992 di Stockholm. Estafet 4 x 100 meter bagi wanita sejak tahun 1928 menjadi nomor olimpiade dan 4 x 400 meter dilombakan sejak tahun 1972.


3. Peraturan Lari Estafet

    Masing-masing pelari mempunyai peran penting dalam olahraga lari estafet. Oleh karena itu, kekompakan dan irama lari juga harus selalu dijaga. Dalam jarak tempuh 4 x 100 meter, pelari tidak diperbolehkan untuk menjatuhkan tongkat estafet. Jadi harus benar-benar dilatih cara mengoper tongkat. Karena bila terjatuh, peserta lari akan langsung didiskualifikasi. Berbeda halnya dengan olahraga lari estafet dengan jarak tempuh 4 x 400 meter. Karena jarak tempuh yang lebih jauh, maka peraturannya pun lebih ringan. Peserta lari boleh menjatuhkan dan mengambil kembali tongkat estafet yang terjatuh. Tetapi resikonya adalah kalah. Karena ketika peserta lari mengambil tongkat, maka dipastikan peserta tersebut akan jauh tertinggal dari peserta-peserta lain.

4. Tongkat Estafet

    Tongkat estafet adalah benda yang diberikan secara bergilir dari satu peserta ke peserta lari lainnya dalam satu regu. Karena itu, tongkat ini pun tidak sembarang tongkat. Ukurannya dibuat sesuai dan pas dengan panjang genggaman pelari pada umumnya.
Ukuran tongkat yang digunakan pada lari estafet adalah:
• Panjang tongkat : 29 – 30 cm
• Diameter tongkat : 3,81 cm (dewasa) dan 2,54 cm (anak-anak)
• Berat tongkat : 50 gr
Cara memegang tongkat estafet harus dilakukan dengan benar. Memegang tongkat dapat dilakukan dengan dipegang oleh tangan kiri atau kanan. Setengah bagian dari tongkat dipegang oleh pemberi tongkat. Dan ujungnya lagi akan dipegang oleh penerima tongkat estafet berikutnya. Dan bagi pelari pertama, tongkat estafet harus dipegang dibelakang garis start dan tidak menyentuh garis start.

5. Teknik Pergantian Tongkat Estafet
    Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pergantian tongkat, yaitu:
a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan kepala untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.
b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam lari estafet 4 x 100

Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat.

6. Teknik Pemberian dan Penerimaan Tongkat Estafet
    Prinsip lari sambung adalah berusaha membawa tongkat secepat-cepatnya yang dilakukan dengan memberi dan menerima tongkat dari satu pelari kepada pelari lainnya, agar dapat melakukan teknik tersebut, pelari harus menguasai keterampilan gerak lari dan keterampilan memberi serta menerima tongkat yang dibawanya.
Dalam beberapa perlombaan lari sambung, seringkali suatu regu dikalahkan oleh regu lainnya hanya karena kurang menguasai keterampilan gerak menerima dan memberikan tongkat dari satu pelari kepada pelari yang lainnya. Bahkan, seringkali suatu regu didiskualifikasi hanya karena kurang tepatnya penerimaan dan pemberian tongkat.
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan penerimaan tongkat, yaitu:
a. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari bawah
Teknik ini dilakukan dengan cara pelari membawa tongkat dengan tangan kiri. Sambil berlari atlet akan memberikan tongkat tersebut dengan tangan kiri. Saat akan memberi tongkat, ayunkan tongkat dari belakang ke depan melalui bawah. Sementara itu, tangan penerima telah siap dibelakang dengan telapak tangan menghadap ke bawah. Ibu jari terbuka lebar, sementara jari-jari tangan lainnya dirapatkan.
b. Teknik pemberian dan penerimaan tongkat estafet dari atas
Teknik ini dilakukan dengan cara mengayunkan tangan dari belakang ke depan, kemudian dengan segera meletakan tongkat dari atas pada telapak tangan penerima. Pelari yang akan menerima tongkat mengayunkan tangan dari depan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas. Ibu jari di buka lebar dan jari-jari tangan lainnya rapat.
Ada sebuah cara yang dilakukan dalam olahraga lari estafet agar tongkat estafet tidak jatuh saat diberikan pada peserta lain. Yaitu pelari yang memegang tongkat estafet meegang tongkat estafet dengan tangan kiri dan memberikannya juga dengan tangan kiri. Sedangkan si penerima tongkat bersiap menerima tongkat dengan tangan kanan.

7. Hal-hal yang Harus Diperhatikan dalam Lari Estafet

    Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima atau memegang tongkat dengan tangan kiri atau sebaliknya.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2 dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik. 
c. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat.
d. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-masing.

8. Peraturan Perlombaan
    Adapun peraturan perlombaan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Panjang daerah pergantian tongkat estafet adalah 20 meter dan bagi pelari estafet 4 x 100 meter ditambah 10 meter prazona. Prazona adalah suatu daerah di mana pelari yang akan berangkat dapat mempercepat larinya, tetapi di sini tidak terjadi pergantian tongkat.
b. Setiap pelari harus tetap tinggal di jalur lintasan masing-masing meskipun sudah memberikan tongkatnya kepada pelari berikutnya. Apabila tongkat terjatuh, pelari yang menjatuhkannya harus mengambilnya.
c. Dalam lari estafet, pelari pertama berlari pada lintasannya masing-masing sampai tikungan pertama, kemudian boleh masuk ke lintasan dalam, pelari ketiga dan pelari keempat menunggu di daerah pergantian secara berurutan sesuai kedatangan pelari seregunya.

Lari jarak jauh


Sejarah Lari Jarak Jauh (Marathon)
Nama Marathon berasal dari legenda Pheidippides, seorang utusan Yunani. Legenda menyatakan bahwa ia dikirim dari medan perang dari Marathon ke Athena untuk mengumumkan bahwa bangsa Persia telah dikalahkan pada Pertempuran Marathon (di mana ia baru saja berjuang), yang terjadi pada bulan Agustus atau September, 490 SM. Dikatakan bahwa ia berlari jarak seluruh tanpa berhenti dan meledak dalam sidang, berseru "Νενικήκαμεν" (Nenikékamen, “Kami telah menang”.) sebelum runtuh dan mati. Legenda yang menyebutkan pelari dari Marathon ke Athena pertama kali muncul di Plutarch On the Glory Athena pada abad 1 Masehi yang mengutip dari pekerjaan Heraclides Ponticus hilang, memberikan nama pelari sebagai salah Thersipus dari Erchius atau Eucles. Lucian dari Samosata (2 abad Masehi) juga memberikan cerita tetapi nama-nama Philippides runner (tidak Pheidippides).
Ada perdebatan tentang keakuratan sejarah dari legenda ini Herodotus sejarawan Yunani, sumber utama untuk Perang Yunani-Persia,. Menyebutkan Pheidippides sebagai utusan yang berlari dari Athena ke Sparta untuk meminta bantuan, dan kemudian berlari kembali, yang berjarak lebih dari 240 kilometer (150 mil) sekali jalan. Dalam beberapa naskah Herodotus nama runner antara Athena dan Sparta diberikan sebagai Philippides. Herodotus tidak menyebutkan seorang utusan yang dikirim dari Marathon ke Athena, dan menceritakan bahwa bagian utama dari tentara Athena, karena telah berjuang dan memenangkan pertempuran melelahkan, dan takut serangan angkatan laut dengan armada Persia melawan Athena dipertahankan, berjalan cepat kembali dari pertempuran ke Athena, tiba pada hari yang sama.
Pada 1879, Robert Browning menulis Pheidippides puisi. puisi Browning, cerita komposit-nya, menjadi bagian dari budaya akhir abad ke-19 yang populer dan diterima sebagai legenda bersejarah. Beberapa Versi Sejarah Marathon
Versi I
Legenda kuno mengatakan bahwa saat itu seorang serdadu Yunani PHEIDIPPIDES berlari dari Marathon ke Athena untuk mengabarkan kepada warganya bahwa mereka telah mengalahkan pasukan Persia dalam peperangan Marathon pada tahun 490 SM. Pheidippiddes berlari tanpa henti selama 26 mil atau 42.195km setelah mengabarkan kemenangannya, kemudian ia pun tewas karena keletihan. Sebagai peringatan akan peristiwa tersebut sejak 1896, pesta olah raga Olympic memasukkan lomba lari jauh ini dalam setiap even olahraga mereka. Hal ini untuk mengenang kemenangan perang tersebut dan menghormati si pembawa pesan maka beberapa periode diadakan lomba lari dan semakin berkembang menjadi olah raga prestasi modern dan terpecah menjadi berbagai cabang
Versi II
Perang Marathon terjadi pada 490SM saat tentara Darius I dengan kekuatan tentara yang besar berhadapan dengan tentara Athena yang jauh kalah banyak. Namun pemimpin Atena yang bernama Miltiades mampu mengembangkan strategi perang kilatnya. Dikabarkan 6400 tentara Persia tewas sementara kerugian jiwa dipihak tentara Atena hanya 192 tentara.
Versi III
Versi lain mengatakan bahwa PHEIDIPPIDES sebetulnya dikirim ke Sparta untuk minta bantuan dengan berlari selama dua hari untuk menempuh jarak 240km. Sayangnya sesampainya di sana, orang Sparta tidak bersedia memberikan bantuan tentara sehingga serdadu Yunani harus bertarung dengan dibantu oleh Platea.
Versi IV
Cabang olah raga lari marathon pertama kali dilombakan dalam olimpiade yang diadakan di kota Athena dimenangkan oleh Eucles dan pada lomba berikutnya dimenangkan oleh Philippides. Setelah mengalami berbagai event dan waktu, lomba ini berubah menjadi Olimpiade dan pada periode selanjutnya mendapat julukan olimpiade modern.

Pengertian Lari Jarak Jauh
Lari jarak jauh (Marathon) adalah cabang atletik yaitu lari jarak jauh sepanjang 42,195 meter (26 mil dan 385 yard). Lari jarak jauh (Marathon) merupakan cabang atletik tertua dalam sejarah Olimpiade kuno. Acara lari jarak jauh (Marathon)  dimulai pada tahun 490 SM, ketika seorang prajurit Yunani berlari membawa berita kemenangan dari peperangan Marathon ke Athena, yang mana jaraknya sejauh 26 mil, yaitu bersamaan 41.8 kilometer.
2.2              Teknik atau Strategi Olahraga Lari Jarak Jauh
Dalam olahraga lari jarak jauh diperlukan beberapa teknik dasar  yang akan membantu kesempurnaan dalam berlari. Teknik tersebut adalah sebagai berikut:
2.2.1 Teknik dasar lari
Gambar 1 : Teknik dasar lari
 Untuk teknik dasar lari jarak jauh, gerakan lari dilakukan tidak secara maksimal, kecondongan badan membentuk sudut ±10°. Ayunkan kedua lengan secara santai beberapa sentimeter di atas pinggang dan pendaratan telapak kaki menggunakan sisi luar kaki bagian tengah.
Melakukan teknik dasar lari, dapat dilakukan sebagai berikut :
1.      Tahap 1. Berlari pada garis lurus melewati tanda titik-titik untuk mengatur lebar langkah lari jarak jauh : Lakukan teknik dasr lari dengan mengitari lapangan basket/voli/sepak bola atau yang lainnya. Dilakukan ± 1— 2 menit. Dilakukan secara perorangan, berpasangan atau kelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
2.      Tahap 2. Berlari berkelompok 4 — 7 orang dalam satu formasi berbanjar:Pelari yang paling depan memberikan aba-aba "ya" dan pelari yang berada di belakang berlari ke depan melewati samping formasi barisan dengan teknik dasar lari jarak jauh, dan seterusnya. Dilakukan ± 2 — 3 menit, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
3.      Tahap 3. Berlari berkelompok 4 — 7 orang dalam satu formasi berbanjar menggunakan tongkat estafet. Salah seorang mengoper tongkat ke belakang dengan cara dijulurkan ke belakang. Orang yang berada di belakang mengambilnya, dan yang terakhir menerima tongkat berlari ke barisan depan sambil membawa tongkat, dan kembali memberikan pada yang di belakangnya. Lakukan latihan ini selama ± 2 — 3 menit , untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
2.2.2 Teknik dasar start berdiri
Teknik dasar start berdiri dapat dilakukan sebagai berikut:
Persiapan
Gambar 2 : Tahap persiapan lari

1.        Tahap I. Persiapan untuk melakukan start menggunakan hitungan satu (1). Berdiri sikap melangkah menghadap arah gerakan. Kedua lutut direndahkan dan pandangan ke depan.
Bersedia
2.        Tahap II. Memindahkan berat badan pada kaki depan pada hitungan 2 (dua). Berat badan dibawa ke depan, kedua lengan siap seperti gerakan berlari.
Gambar  3 : Tahap Bersedia


3.        Tahap III. Mengayun kaki belakang ke depan dan menolakkan kaki depan, pada hitungan III (tiga).Ayunkan kaki belakang ke depan dengan lutut tertekuk dan kaki depan menolak ke tanah.
Gambar 4 : Start

2.2.3        Teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish
1.    
Gambar 5 : Lari dengan start berdiri
Tahap I, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish dari sikap berdiri :
v  Berdiri menghadap arah gerakan.
v  Saat aba-aba "hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu kaki dilangkahkan ke depan.
2.    
Gambar 6: Start dari posisi melangkah
Tahap II, melakukan teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali dari posisi melangkah :
v  Pada aba-aba "hop" langkahkan kaki belakang ke depan dilanjutkan berlari ke arah garis di hadapan, hingga melewatinya (finish).
v  Latihan dilakukan secara berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas.
v  Orang yang sudah melakukan kembali ke barisan belakang.
3.      Tahap III, melakukan koordinasi teknik dasar strat, lari dan finish dengan gerakan finish diawali dengan gerakan lari :
v
Gambar  7: Start dengan posisi gerakan
Lakukan gerakan lari jarak menengah.
v  Saat aba-aba "hop" lari ke depan bersamaan kedua lengan diayun ke depan dan salah satu kaki dilangkahkan ke depan.
v  Latihan dilakukan secara perorangan atau berkelompok, untuk menanamkan nilai-nilai kerjasama, keberanian, sportivitas
2.2.4        Teknik Pernapasan ketika Lari Jarak Jauh
Ketika berlari maka secara alami seorang akan kehabisan napas, karena oto-otot membutuhkan oksigen lebih banyak saat melakukan aktivitas fisik. Selain itu paru-paru juga bekerja lebih keras untuk menyerap oksigen dari udara. Memiliki pola pernapasan yang efisien saat berlari akan membuat seorang lebih efisien dalam mendapatkan oksigen ke otot, sehingga meningkatkan daya tahan dan bisa berlari lebih jauh dan lebih nyaman.
Berikut langkah-langkah berikut untuk membantu mengembangkan pola pernapasan ketika berlari yaitu:
1.        Bernapas dari mulut
Menggunakan mulut untuk bernapas memungkinkan lebih banyak oksigen yang masuk dan karbon dioksida yang keluar dibandingkan dari hidung. Jika bernapas menggunakan hidung, otot wajah akan terlihat mengencang dan tegang. Sedangkan napas melalui mulut ketika berlari akan mendorong otot-otot wajah untuk rileks, sehingga menciptakan ketenangan dan lebih santai. Jika sudah merasakan kehabisan napas maka perlambat sedikit larinya.
2.      Sering gunakan pernapasan perut
Bernapaslah dari perut atau diafragma dan jangan bernapas dengan dada. Cara melatihnya dengan berbaring terlentang dan lihat gerakan perut saat bernapas. Jika seorang bernapas dengan benar, maka perut naik dan dada turun setiap napas, sementara daa kurang bergerak. Lakukan teknik ini saat berlari.
3.      Mengambil napas pendek dan dangkal
Menarik napas  terlalu panjang dan dalam bisa membuat seseorang tidak mampu berlari jauh atau lama, untuk itu bernapaslah pendek secara dangkal sehingga lebih mudah mengatur napas.
4.      Lakukan napas dengan berirama
Hal utama yang perlu diingat adalah sebaiknya menarik dan mengeluarkan napas secara konsisten atau berirama, terlepas dari seberapa cepat seseorang berlari.
5.      Dengarkan napas
Gunakan telinga untuk mengontrol pernapasan. Jika mendengar napas mulai terengah-engah maka kurangi kecepatan berlari, jika sudah mulai stabil bisa secara perlahan ditingkatkan kecepatannya.
Bernapas sangat penting untuk sang pelari jarak jauh, yang dibutuhkan saat pelari jarak jauh adalah bertahan tetap berlari dan kecepatan bukan hal yang utama.


2.3              Lintasan Lari Jarak Jauh
Gambar  8: Skema lintasan lari jarak jauh
Dalam konteks kejuaran profesional, olahraga lari jarak jauh dilakukan dalam sebuah lintasan khusus dengan jarak 5000-10.000 meter. Lebarnya langkah dan kecepatan (speed) dalam berlari menjadi faktor paling menentukan seseorang untuk bisa memenangkan pertandingan. Olahraga ini banyak membutuhkan ketahanan fisik, stamina, dan juga pola pernafasan yang terukur.
Peraturanyang Harus Dipenuhi adalah sebagai berikut:
1.      Peraturan yang lintasannya alam
Jalur perlombaan:
a.       Jika jalur yang akan ditempuh pelari merupakan alam terbuka atau ladang, harus diperhatikan dan dijaga supaya tak ada lintasan yang memungkinkan sang atlit bisa memotong jalan.
b.      Ketika membuat zona lintasan, seyogyanya harus menghindari area yang bisa membahayakan si atlit seperti jurang terjal, semak belukar yang banyak bintang buas, dsb.
c.       Pasanglah tanda penunjuk arah untuk dijadikan pemandu bagi para atlit, dan di kiri dan kanan dibuatkan pembatas lintasan.
d.      Sebelum melakukan start, jalur perlombaan tersebut harus diumumkan terlebih dahulu kepada para peserta lomba supaya mereka bisa mendapatkan gambaran area yang akan mereka lalui. Jika lintasan dibuat elips atau lingkaran, dianjurkan dalam satu kali putaran tidak kurang dari 2.200 meter.
Asosiasi olahraga lari jarak jauh (IAAF) membagai perlombaan dalam kategori umur sebagai berikut:
·         Pemula untuk usia antara 13-14 tahun.
·         Junior III untuk rentang usia antara 15-18 tahun.
·         Junior II untuk rentang usia antara 17-18 tahun.
·         Junior I untuk rentang usia dibawah 20 tahun.
·         Veteran puteri untuk usia diatas 35 tahun.
·         Veteran putera untuk rentang usia diatas 40 tahun.
Jarak lomba ditentukan sebagai berikut:
Untuk jarak 4 km diperuntukkan bagi atlit puteri yunior.
Untuk jarak 8 km diperuntukkan bagi atlit putera yunior.
Untuk jarak 6 km diperuntukkan bagi atlit puteri dewasa.
Untuk jarak 12 km diperuntukkan bagi atlit putera dewasa.
Juri akan menentukan pemenangnya sebagai berikut:
Untuk peserta perorangan, maka atlit yang memiliki catatan waktu yang terendah akan dinobatkan sebagai pemenang.
Untuk peserta beregu/ kelompok, hitungan waktu akan dijumlahkan dan pemenang akan diambil dari kelompok peserta yang memiliki pasangan waktu terendah.
2.      Lintasan di jalan raya
Jarak yang sudah ditetapkan dalam aturan internasional adalah sebagai berikut:
Kelas pertama: 15 km, 20 km, 21, 100 km (setengah jarak marathon)
Kelas kedua: 25 km, 30 km, 42,195 km.
Untuk kelompok beregu jarak tempuh dapat diatur sebagai berikut: pelari pertama dengan jarak tempuh 5 km, kedua dengan jarak tempuh 10 km, begitu selanjutnya sampai yang terakhir dengan jarak tempuh 7,195 km.
2.4              Peralatan atau Perlengkapan Lari Jarak Jauh
Dalam lari jarak jauh dibutuhkan sarana dan prasarana, yakni sebagai berikut :
a.       Pistol start
b.      Start block (blok awal) yang dapat disetel (tanpa per).
c.       Tiang finish 2 buah, tinggi 1,37m, lebar 8cm, tebal 2cm.
d.      Pita finish dipasang setinggi 1,22m.
e.       Kursi finish dengan 8 tangga untuk timers (pencatat waktu).
f.       Stopwatch 24 buah untuk pelari.
g.      Camera finish (alat foto finish).


lari jarak pendek


Pengertian sprint
Lari cepat atau sprint adalah semua perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan maksimal sepanjang jarak yang harus ditempuh, sampai dengan jarak 400 meter masih dapat digolongkan dalam lari cepat. Menurut Muhajir (2004) sprint atau lari cepat yaitu, perlombaan lari dimana peserta berlari dengan kecepatan penuh yang menempuh jarak 100 m, 200 m, dan 400 m.
Nomor atletik lari jarak pendek biasa disebut sprint race. Karena itu pelari nomor atketik lari jarak pendek sering disebut sprinter. Lari jarak pendek merupakan salah satu nomor yang dilombakan pada Olimpiade Kuno di Yunani.
Cabang atletik lari jarak pendek bisa diselenggarakan di dalam ruangan (indoor) atau di luar ruangan (outdoor). Di negara-negara yang memiliki empat musim, perlombaan indoor biasa dilangsungkan pada musim dingin. Sementara perlombaan outdoor biasanya diselenggarakan pada musim panas.
Bagi mereka yang kurang memahami tentang atletik, terutama cabang lari, mungkin akan sedikit bingung dengan istilah lari jarak pendek. Selain ditentukan jarak, lari ini dikenal dengan nama sprint. Dinamakan sprint karena olahraga ini mengandalkan kecepatan otot, terutama pada otot tungkai untuk bisa bekerja dengan tenaga penuh atau full speed.
Otot tungkai ini akan digunakan bekerja maksimal guna menghasilkan kecepatan lari sang atlet. Hal ini karena lari jarak pendek ini menuntut seorang pelari untuk bisa mencapai finis dengan cepat tanpa perlu mengatur ritme lari atau pernafasan. Inilah yang membedakan dengan jenis lari lain seperti pada lari jarak menengah dan lari jarak jauh atau marathon.

jarak menengah 800m-1500m


Pengertian Lari Jarak Menengah 1500 Meter
Gerakan lari jarak menengah (800 m, 1500 m, dan 3000 m) sedikit berbeda dengan gerakan lari jarak pendek, pada garis besarnya perbedaan itu terutama pada cara kaki menapak.
Lari jarak 1500 m kaki menapak pada ujung kaki tumit dan menolak dengan ujung kaki. Beberapa t:al yang harus dlperhatikan dalam larl jarak 1500 m:
1. Badan harus selalu kendur selama tari.
2. Lengan diayunkan rileks dan tidak terlalu tinggi seperti lari cepat.
3. Badan agak condong ke depan.
4. Langkah tetap lebar dengan tekanan pada ayunan kaki ke depan, lebar langkah harus sesuai
dengan panjang tungkai.
5.Penguasaan pada kecepatan lari dan kondisi fisik serta daya tahan yang baik merupakan hal
yang sangat penting bagi pelari jarak menengah.
6. Pendaratan kaki pada tanah diawali dengan sisi luar kaki bagian-tengah.

B. Faktor-Faktor Penting dalam Lari Jarak Menengah
Pada nomor lari jarak menengah terdapat lima faktor penting yang dijadikan prinsip dasar dalam berlatih. Kelima prinsip tersebut sebagai berikut:
1. Gaya (style), yaitu gerak tubuh yang terpadu sehingga gerakan lari terlaksana dengan kompak dan harmonis.
2. Daya tahan tubuh (stamina), merupakan dasar dari kekuatan untuk menempuh jarak.
3. Kecepatan (speed), merupakan faktor utama untuk menempuh jarak dalam waktu seminimal mungkin.
4. Pertimbangan langkah (space judgcm ent), yaitu perasaan yang dapat mempertimbangkan langkah yang sedang berjalan.
5. Kepemimpinan (general ship), yaitu kepandaian menggunakan strategi dan taktik berlari.

C. Bentuk-Bentuk Latihan Lari Jarak Menengah
Materi yang dibicarakan dalam lari jarak menengah atau .lari jarak pendek sama dengan petunjuk (pedoman) latihan interval dan latihan lari yang diulang-ulang (repetition running), dapat dilakukan dengan jarak yang lebih jauh at
au sama dengan jumlah ulangan yang lebih banyak.
1. Lari Jarak Menengah 800 m
a. Berlari menempuh jarak 1.200 m sampai dengan 2.000 m dengan kecepatan yang lebih lambat dari kecepatan lari 800 m. Latihan ini berguna untuk memngkatkan stamina, menguatkan otot, dan organ tubuh lainnya.
b. Berlari menempuh jarak 1.200 m, 1.600 m, atau 2000 m dengan kecepatan ±1/2 dari kecepatan lari 800m. Latihan ini bertujuan untuk menyesuaikan diri pada lapangan, memantapkan gaya dan irama lari, serta menyelaraskan pernapasan dengan gerakan kaki dan tangan.